Minggu, 29 Maret 2009

Wanita

Seorang wanita yang telah diberikan kecantikan Roh
dan tubuh oleh pemeliharaan adalah suatu kebenaran
terbuka sekaligus rahasia, yang dapat kita pahami,
hanya dengan kasih,dan dapat kita sentuh
hanya dengan kebajikan, dan ketika kita berupaya
menggambarkan wanita seperti itu,
Ia menghilang seperti uap.
Wanita membuka jendela mataku dari pintu roh.
Seandainya bukan berkat ibu,saudara prempuan,
tentu aku akan tidur diantara mereka-mereka
yang mencari kedamaian dunia
dengan dengkuran mereka.
Para penulis dan pujangga berusaha memahami
kebenaran tentang wanita.
Tetapi hingga hari ini mereka
belum memahami hatinya, sebab,
Ia memandangnya dari selubung hasrat.
Mereka hanya melihat dari bentuk tubuhnya saja.
Atau mereka memandangnya dari kaca pembesar
Itikad buruk dan tidak menemukan apa-apa
dalam dirinya selain kelemahan dan kepasrahan.

Hati seorang wanita takkan berubah dengan waktu
atau musim, seandainyapun ia mati secara kekal,
Ia tak akan pernah binasa.
Hati seorang wanita adalah seperti ladang yang
berubah menjadi medan pertempuran,
Setelah pepohonannya dicabut hingga ke akar
dan rerumputannya dibakar serta batu-batunya
menjadi merah dengan darah dan
buminya ditanami dengan tulang belulang serta
tengkotak ia menjadi tenang dan hening
Seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Sebab musim semi dan musim gugur datang pada masanya
dan kembali Meneruskan pekerjaan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar